Suka Duka Santri di Hari Raya Idul Adha
Selasa, 18 Juni 2024 - 14:19alfikr.id, Probolinggo- Momen kumpul bersama keluarga di Hari Raya Idul Adha selalu di nanti oleh para santri. Terlebih santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebab, di hari raya tersebut orang tua dapat mengunjungi anaknya di pondok. Ada yang membawa makanan dan camilan untuk anaknya, ada juga yang tidak membawa apa-apa, hanya sekadar melepas rasa rindu.
Namun, itu semua tak berarti bagi Naufal. Anak kepulauan Riau tersebut tak bisa bertemu orang tuanya akibat jarak yang terlalu jauh dan ongkos yang begitu mahal. Melihat temannya yang di kunjungi oleh orang tua, Naufal hanya bisa diam termenung. Dia ingin sekali berkumpul bersama orang tuanya di hari raya lebaran ini, namun tak bisa.
Saat momen lebaran, seharian Naufal menghabiskan waktunya dengan berbaring di kamarnya. Walau pernah sesekali di ajak temannya untuk ikut, tetapi itu sama sekali tidak mengobati rasa rindu terhadap orang tuanya.
Baginya keinginan yang paling besar adalah berkumpul dengan keluarga di hari raya Idul Adha. “Saya hanya ingin bertemu orang tua saja,” ucap santri MTs NJ yang berdomisili di Gang S, Pesantren Nurul Jadid.
Berbeda dengan Yasir, santri asal pulau Kangean, Madura. Di hari lebaran ini, meski tak dikunjungi orang tuanya, ia tetap menjalani aktivitas dengan bahagia. Selama satu tahun berada di pesantren, ia tetap tegar meski orang tuanya tak pernah menyambangi.
Di saat teman-temannya mengobati rindu bersama keluarganya di hari raya Idul Adha. Yasir lebih memilih nyuci baju dari pada berdiam diri di kamarnya. Meski tak pernah dikunjungi, ia tak memaksa orang tuanya datang ke pesantren.
“Karena sudah sering, jadi biasa saja. Tapi kalau nanti dikunjungi, saya ingin dibawakan makanan dan baju baru,” pungkas Yasir, siswa SMP Pesantren Nurul Jadid itu saat ditemui ALFIKR.