PONTIANAK-ALFIKR.CO-Kick off Liga Santri Nusantara (LSN) region Kalimantan III yang diikuti oleh 25 pondok pesantren se Kalimantan Barat, secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi, Senin (22/8/2016) siang di Stadion Keboen Sajoek. 

Dalam sambutannya, Sugeng menyampaikan, para peserta dalam menjalani pertandingan hendaknya tetap santun dan menjunjung tinggi sportivitas. Santri sudah memiliki nilai-nilai kesantunan dan sportivitas yang ditanamkan selama di pondok. Maka kesantunan dan sportivitas itu harus diterapkan di lapangan.

"menjunjung nilai-nilai santri dan bermain sepak bola secara sportif, hal yang mutlak dalam pertandingan. Saya tidak ingin mendengar ada santri sesama santrinya, adu jotos di lapangan karena hanya pertandingan bola," kata Sugeng. 

Menurut Sugeng, dalam pertandingan bola, gesekan antara kaki dan betis sudah biasa. Kalau tidak ada gesekan antar pemain, bukan pertandin bola. Dengan cara seperti itu, akan lahir bibit-bibit pemain bola dari pesantren yang handal, berkarakter dan memiliki mental yang kuat. 

LSN, imbuh Sugeng, menjadi kebanggaan bagi kalangan pesantren dan santri. Sebab para santri tidak hanya memiliki kesempatan untuk belajar agama dan kitab kuning saja, melainkan juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemain sepak bola yang profesional.

"silahkan manfaatkan LSN ini untuk mengasah skill sepak bola kalangan pesantren dan santri. Kalau tidak sekarang lalu kapan lagi," ungkap pria yang anaknya dimondokkan di Ponorogo, Jawa Timur ini. 

Selain dihadiri Dispora Provinsi Kalimantan Barat, kick off LSN region Kalimantan III ini, juga dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pontianak, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Alfian Aminardi, dan perwakila BPJS Pontianak sebagai mitra LSN region Kalimantan III.

Pertandingan perdana LSN region Kalimantan III, mempertemukan tim dari pondok pesantren Alhidayah melawan Pondok Pesantren Darul Nasyiin.*