Atasi Inflasi, Pemprov Jatim Siapkan Sembilan Program Bantalan Sosial
Selasa, 20 September 2022 - 05:09alfikr.id, Surabaya-Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyiapkan program guna menanggulangi terjadinya inflasi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Khofifah menuturkan, program perlindungan sosial tersebut diharapkan mampu meringankan beban masyarakat dari dampak kenaikan BBM.
“Ada beberapa hal yang ingin kita bangun komitmen dan program aksi bersama untuk bisa menyegerakan pengendalian inflasi dalam berbagai bentuk bantalan ekonomi dan bantalan sosial,” pungkas Khofifah di halaman kantor Gubernur Jatim.
Dia mengaku, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, menyiapkan anggaran senilai Rp257 Milliar. Dana tersebut, nantinya akan disalurkan ke beberapa elemen, seperti Usaha Kecil Menengah (UKM), petani, nelayan, dan elemen masyarakat lainnya.
Ia menegaskan anggaran itu akan disalurkan dalam pelbagai program bantalan sosial dan perlindungan sosial yang akan diluncurkan oleh Pemprov Jatim.
Pertama, penyaluran Top Up bagi penerima program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp 600.000 per orang dengan 4.000 sasaran. Total anggaran senilai Rp 2,4 Milliar.
Kedua,
bantuan
sosial (Bansos) bagi 24.271 pengemudi dan ojek baik konvensionsal ataupun
online dengan nilai masing-masing sebesar Rp 600.000 dengan total
bantuan untuk pengumudi ini sebesar Rp 14,562 Milliar.
Ketiga,
program
pembebasan pajak pada kendaraan bermotor bagi 34.917 angkutan umum, terutama
angkot dengan anggaran sebesar Rp 64,147 Milliar.
Keempat,
pemberian
bansos kepada 30.000 pelaku usaha mikro yang masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000, dengan total bantuan senilai Rp 18 Milliar.
Kelima,
Bansos
juga diberikan kepada 20.770 nelayan dengan masing-masing mendapatkan
bantuan senilai Rp 600.000. Totalnya sebesar Rp 12,462 Milliar.
Keenam,
untuk
mengantisipasi timbulnya inflasi, Pemprov Jatim juga akan menyediakan lumbung
Pangan Jatim dan Operasi pasar di lima badan koordinasi wilayah (Barkorwil) dan
25 pasar rakyat. Program ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp
17,7 Milliar.
Ketujuh,
Pemprov
Jatim meluncurkan bantuan program pekarangan pangan lestari yang berupa
paket hidroponik, benih, bibit holtikolura, dan kolam lele bagi 100 kelompok. Diperkirakan bantuan itu akan menyasar lebih dari 5.000 rumah tangga. Masing-masing penerima akan mendapatkan
bantuan sebesar Rp 30 juta dengan total bantuan sebesar Rp 3 Milliar.
Kedelapan,
gelaran pasar pangan murah yang akan dilaksanakan di 20 lokasi, dengan total anggaran
sebesar Rp 600 juta.
Kesembilan, Khofifah juga menyampaikan, sektor transportasi pun akan mendapatkan bantuan yang berupa subsidi angkutan kapal perintis dengan total subsidi sebesar Rp 15 Milliar. Kesepuluh, program bansos regular berupa PKH Plus untuk 40.000 dengan anggaran total sebesar Rp 80 Milliar.
“Semoga
bantuan tersebut bisa menjadi penguat sektor-sektor yang terdampak,” ucap
Gubernur Jatim itu.