Diduga Menjadi Penyebab Ratusan Orang Meninggal di Kanjuruhan, Apa itu Gas Air Mata?
Minggu, 02 Oktober 2022 - 16:33alfikr.id, Probolinggo-Tragedi kemanusiaan yang memakan ratusan korban jiwa terjadi di
Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/2022) malam. Tak sedikit orang yang
menduga kematian ratusan Aremania itu disebabkan oleh gas air mata polisi.
Efek gas air mata bisa menyebabkan mata pedih, rasa panas dan
berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, dan
iritasi kulit, serta dapat menyebabkan muntah. Seseorang yang terkena akan
merasakannya pada detik ke 20 hingga 30 setelah terpapar gas air mata, tetapi
mereda sekitar 10 menit kemudian jika orang tersebut berada di area yang tak
terkena gas atau ruangan terbuka.
Namun, beberapa jenis gas air mata dengan senyawa berbeda,
juga memiliki efek dan tingkat racun sendiri. Apa itu gas air mata?
Dikutip dari Encyclopedia Britannica, gas air mata atau yang
disebut juga lacrimator mengandung zat yang dapat mengiritasi selaput lendir
mata dan menyebabkan munculnya sensasi menyengat dan air mata. Gas ini juga
mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan batuk, tersedak, dan
lemas.
Gas air mata pertama kali digunakan saat Perang Dunia I,
tetapi karena efeknya hanya jangka pendek dan tak mampu melumpuhkan, tear gas
mulai digunakan aparat untuk membubarkan kerumunan termasuk demonstrasi dan
yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Selain itu, gas air mata juga biasanya
dipakai untuk membubarkan gerombolan, melumpuhkan perusuh, dan tersangka
bersenjata.
Zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah
senyawa halogen organik sintetik. Isi gas air mata bukan benar-benar
"gas" melainkan cairan atau padatan yang dapat tersebar halus ke
udara dengan cara semprotan, generator, granat, dan lain-lain. Dua kandungan
gas air mata yang paling sering digunakan adalah ω-chloroacetophenone atau CN
dan o-chlorobenzylidenemalononitrile atau CS.
CN adalah komponen utama dari aerosol Mace dan banyak
digunakan untuk menangani kerusuhan. Kandungan ini sangat mempengaruhi mata. CS
adalah iritan yang lebih kuat dan menyebabkan sensasi terbakar di saluran
pernapasan dan mata otomatis akan menutup.
Namun, efek CS akan hilang lebih cepat setelah 5-10 menit menghirup udara segar. Senyawa lain yang digunakan atau disarankan untuk digunakan dalam gas air mata adalah bromoacetone, benzyl bromide, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl cyanide.