Wabup Bangkalan : LSN Wujud Santri Cinta NKRI

Minggu, 28 Agustus 2016 - 10:52
Bagikan :
Wabup Bangkalan : LSN Wujud Santri Cinta NKRI
Para santri di Bangkalan mencium tangan wasit sebelum pertandingan dimulai.(Foto: Taufiq Khafi/alfikr.co)
BANGKALAN, ALFIKR.CO-Liga Santri Nusantara (LSN) region Jawa Timur IV meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, dimulai Ahad (28/8/2016). Pembukaan dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bangkalan, seperti Wakil Bupati Bangkalan, KH Mondir Rofii, Komandan Kodim 0829 Letkol Inf Sunardi Istanto, Kapolres Pamekasan, Ketua KONI Bangkalan, Ketua Pengkab PSSI Bangkalan, Ketua PCNU Bangkalan dan sejumlah pengasuh pondok pesantren di Bangkalan. 
 
Mondir Rofii saat menyampaikan sambutannya mengatakan, LSN merupakan bukti kecintaan santri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab santri sudah sejak dulu tidak pernah abai terhadap perjuangan untuk kemerdekaan dan tegaknya  NKRI. Santri yang ikut LSN diharapkan bisa tampil sportif dan profesional. Sehingga akan muncul potensi pemain yang bisa merebut posisi di tim nasioal PSSI.
 
"Kalau ada yang lolos ke Timnas, santri juga bisa berjuang melalui jalur sepak bola. Nilainya sama dengan perjuangan yang dilakukan pejuang 10 November 1948 lalu yakni menegakkan NKRI," terang Mundir Rofii.
 
Pria yang juga Ketua DPC PKB Bangkalan ini menambahkan, dalam LSN santri akan diasah kesehatan fisiknya. Sebab mental dan spiritual santri sudah sehat karena di pesantren selalu diberi pendidikan itu. Oleh sebab itu, santri dalam bermain di lapangan harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesantrian. 
 
Ketua LSN Region IV Jawa Timur, Hasani Zubair mengatakan, sebelum dan sesudah pertandingan semu santri harus mencium tangan wasit. Sebab menghormati orang yang lebih tua dan takdzim kepada hakim pertandingan itu mulia. Selain itu, mencium tangan wasit tidak mengurangi sportivitas pertandingan. 
 
"Bedanya LSN dengan liga lainnya ya ini, mencium tangan wasit. Pertandingan tetap sportiv dan fair play," ungkap Hasani Zubair. 
 
Pemuda yang juga ketua GP Ansor Bangkalan ini menuturkan, peserta LSN regio IV Jawa Timur hanya diikuti 15 pondok pesantren. Pesantren tersebut sudah dilakukan verifikasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh panitia pusat LSN. 
 
"Kami pastikan semua pesantren sudah terverifikasi dan santrinya asli bukan pemain dadakan yang sengaja didatangkan dari luar pesantren," tegas pria yang akrab disapa Ra Sani.*
Penulis
Ahmad Efendi
Editor
Ahmad Efendi

Tags :