Usai Bertanding Santri Masih Istiqamah Berjamaah
Minggu, 28 Agustus 2016 - 20:02PONOROGO, ALFIKR.CO - Ada beberapa kejadian menarik saat Liga Santri Nusantara (LSN) berlangsung. Dimana hal itu jarang dijumpai pada kompetisi sepak bola lainnya. Salah satu contohnya, mencium tangan wasit sebelum kick off babak pertama dimulai.
Demikian juga dengan sikap para supporter, dalam setiap pertandingan yel-yel yang dinyanyikan untuk membangkitkan gelora semangat tim kesayangnya, sangat kental akan kultur pesantren. Seperti shalawat, syi'iran, nadzoman dan lain sebagainya.
Di satadion Batoro Katong, Ahad (28/8/2016), usai pertandingan para pemain beserta pelatih melakukan shalat berjamaah. Santri yang tidak pulang ke pesantrennya, bekumpul melaksanakan kegiatan ibadah bersama.
Menurut Ketua Panitia Region Jatim I, Khatamil Anam, sejak awal telah menyediakan ruangan khusus untuk ibadah. Dalam kondisi apapun, ibadah merupakan kewajiban bagi para peserta LSN. Menjadi pemain bola profesional bukan berarti lupa untuk ibadah.
"LSN ini turnamen bolanya orang-orang pesantren. Olah spiritual tetap diutamakan," jelasnya pada ALFIKR.CO.
Pemuda yang juga pengurus Rabitha Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kota Madiun ini berharap, pada LSN musim-musim mendatang fasilitas ibadah menjadi hal mutlak yang harus disediakan oleh panitia penyelenggara.
Selain itu, pihak Kemenpora agar mempertimbangkan ketersediannya tempat ibadah di setiap tempat pertandingan. Terutama dalam turnamen sepak bola yang melibatkan kaum pesantren.
"Jadi enak kalau mau ibadah itu tidak perlu bingung kalau di tempat pertandingan sudah ada," harapnya.*