Puspeka Gelar Webinar Internasional: Perempuan Harus Mendapatkan Hak Belajar, Berkarya, dan Berprestasi
Jum'at, 17 Maret 2023 - 12:37alfikr.id, Jakarta- Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun ini ikut serta merayakan IWD dengan mengadakan Webinar Hari Perempuan Internasional, Kamis (16/03/23).
Webinar tersebut dilaksanakan secara hibrida dan disiarankan langsung melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, bertajuk "Meningkatkan Peran Wanita dan Anak Perempuan pada Bidang Teknologi dan Informasi untuk Perlindungan dan Promosi Kesetaraan Gender."
Dalam webinar tersebut diikuti lebih dari 1000 peserta yang terdiri dari guru, pelajar, dosen, mahasiswa, orang tua, dan masyarakat umum yang bergabung secara berani. Selain itu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Nadiem Anwar Makarim, Franka Makarim, Myonghee Kim, dan Amanda Simandjuntak.
Dalam webinar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, perempuan harus memperoleh hak pendidikan yang setara dengan kaum laki-laki. Menurutnya, kita tidak bisa menyelesaikan pendidikan perempuan cukup sampai jenjang tertentu saja, atau perempuan cukup mempelajari bidang-bidang tertentu.
“Indonesia akan mampu melompat jauh ke masa depan, jika kita memberikan hak yang sama kepada perempuan untuk belajar seperti laki-laki, yakni berkarya dan berprestasi,” ujarnya dalam sambutan Webinar tersebut, dilansir dari kemdikbud.go.id, Kamis (16/03/ 23).
Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan Kemendikbudristek terus berupaya memfasilitasi dan mendorong pelajar Indonesia, salah satunya dengan manajemen talenta serta menentukan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, bebas dari segala bentuk kekerasan.
Nadiem menambahkan, Hari Perempuan Internasional 2023 ini merupakan momentum yang tepat untuk mendukung terus kaum perempuan dalam belajar, berkarya, dan berprestasi. Jadi, setiap perempuan berhak mengembangkan potensinya dan berkarya sesuai dengan minat yang dia miliki dan bidang yang dia sukai. Serta mereka harus di dukung untuk mengejar mimpi dan cita-citanya.
“Saya berpikir selamat Hari Perempuan Internasional. Setiap perempuan berhak mengembangkan potensi dan berkarya sesuai dengan minat dan bidangnya masing-masing, serta merdeka untuk mengejar mimpi dan cita-citanya. Mari kita terus bergerak mewujudkan kesetaraan di dunia pendidikan dengan semangat Merdeka Belajar,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) sekaligus Ketua Bidang 1 OASE-KIM yang menaungi Pengasuhan Anak dan Pendidikan Karakter, Franka Makarim menyatakan sekarang perempuan telah merasakan kemerdekaan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Hal tersebut tentunya tidak muncul tiba-tiba, melainkan hasil kerja keras para pendahulu yang memperjuangkan emansipasi perempuan.
“Sekarang kita memiliki tanggung jawab untuk mendekakan perempuan lain. Semua perempuan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat ini,” terang Franka.
Meski begitu, menurut Franka, ada dua tantangan besar yang solusinya harus diperjuangkan bersama. Pertama, terkait dengan ketertarikan pada kesempatan bagi perempuan dalam menempuh pendidikan serta karir di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, kenyamanan dan keselamatan perempuan di ranah digital.
“Hari ini perempuan masih lebih rentan menghadapi kekerasan dan merusak di media sosial. Hal Ini merupakan tanggung jawab kita untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi semua orang, khususnya bagi anak-anak dan perempuan,” katanya.
Diakhir sambutan, Franka mengajak seluruh perempuan agar menjadikan peringatan Hari Perempuan Internasional untuk memperkuat komitmen bersama dalam memerdekakan perempuan di tengah perubahan zaman dan perkembangan teknologi digital.
”Setiap perempuan di seluruh dunia berhak untuk mengembangkan potensi dan meraih cita-citanya,” tegasnya.
Menyikapi hal itu, Rusprita Putri Utami, Kepala Puspeka Kemendikbudristek mendukung persamaan hak bagi perempuan. Menurutnya, peringatan ini merupakan momentum pengingat bagi kita semua untuk mendukung persamaan hak bagi perempuan, terutama dalam mendapatkan informasi dan layanan pendidikan serta berkontribusi pada teknologi digital.
“Kita harus mendukung perempuan dalam mendapatkan informasi dari layanan pendidikan serta mendorong mereka untuk terus berkontribusi pada teknologi digital,” ujar Rusprita.
Hingga kini, Puspeka terus bergerak untuk menciptakan keadilan, terutama di satuan pendidikan. Hal tersebut dilakukan, kata Rusprita, salah satunya melalui produksi dan penyebaran konten tentang perluasan serta akses perempuan dan anak pada teknologi.