Manusia Plastik di Climate Change Expo Surabaya

Minggu, 09 Juli 2023 - 18:47
Bagikan :
Manusia Plastik di Climate Change Expo Surabaya
Stand pameran komunitas ECOTON memamerkan manusia plastik dalam pameran yang bertema Indonesia Climate Change Expo dan Forum 2023 di Convention and Exhicion Grand City Surabaya, Kamis (06/07/23). [Foto istimewa]

alfikr.id, Surabaya- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan Pameran Bertema Indonesia Climate Change Expo dan Forum 2023 dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pameran ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 6 Juli hingga 9 Juli 2023 di Convention and Exhicion Grand City Surabaya.

Acara ini, dihadiri banyak anak-anak dan ibu. Karena bertepatan dengan hari liburan sekolah-sekolah. Terlihat puluhan stand pameran berdiri, salah satunya stand pameran Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) yang membawa informasi dan inovasi. Komunitas ECOTON membawa konsep pameran bertajuk polusi plastik, yang tak tanggung-tanggung menghadirkan manusia plastik.

Koordinator Pameran ECOTON sekaligus pegiat zero weste, Tonis Afrianto, menjelaskan bahwa untuk menarik minat pengunjung, komunitas ECOTON memamerkan manusia plastik. “Kami ingin ada sesuatu yang unik tapi serius dan hari ini sudah terkontaminasi manusia dampak dari polusi plastik,” jelasnya.

Selain manusia plastik, Tonis menambahkan bahwa ada juga praktik identifikasi mikroplastik dengan menggunakan mikroskop khusus. “Hari ini kita membawa alat khusus untuk mendeteksi mikroplastik dalam air kepada pengunjung dan juga bisa merasakan sensasi mengindentifikasi partikel mikroplastik layaknya profesor yang biasanya hanya mereka temukan dilabotarium,” tambahnya.

Potret pengunjung di stand pameran komunitas ECOTON.

Sementara, Peneliti Mikroplastik sekaligus kepala labotarium ECOTON, Rafika Aprilianti, mengatakan pengunjung perlu tahu tentang bahaya mikroplastik. ”Saya pikir perlu disosialisasikan kepada pengunjung pameran tentang mikroplastik itu polusi berbahaya, tapi mirisnya dari mereka belum tahu hal ini,” kata Rafika.

Perempuan asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini juga ironi melihat masyarakat yang saat ini masih gemar gunakan plastik sekali pakai, ia berharap bisa mengurangi dan beralih keproduk ramah lingkungan.

“Saya ingin masyarakat bisa menghindari pemakaian plastik sekali pakai. Apalagi untuk membungkus makanan, mengingat bahan penyusun plastik mengandung lebih dari 10.000 bahan kimia berbahaya, sementara 2.400 bahan kimia ini yang menjadi perhatian diantaranya ftalat, Bisphenol A (BPA), Alkylphenol (AP) dan senyawa fluorinasi telah dikonfirmasi bahwasanya senyawa tersebut termasuk ke dalam jenis senyawa pengganggu harmon manusia,” tegasnya.

Potret pengunjung di stand pameran komunitas ECOTON.
Lebih lanjut, perempuan lulusan Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang ini menghimbau masyarakat bisa gunakan produk perawatan badan ramah lingkungan seperti sabun organik, popok kain dan pembalut kain.

Sebelumnya ECOTON mempublikasikan penelitian mikroplastik di dalam fases manusia dengan total 102 sample manusia disepanjang sungai Brantas.

Penulis
Ahmad Rifa'i
Editor
Adi Purnomo S

Tags :