KH. Moh. Zuhri Zaini: Kehidupan Manusia Terus Berjalan Menghadap Allah.

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 21:54
Bagikan :
KH. Moh. Zuhri Zaini: Kehidupan Manusia Terus Berjalan Menghadap Allah.
[Tangkapan Layar YouTube Universitas Nurul Jadid]

alfikr.id, Probolinggo- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, menyampaikan bahwa proses kehidupan manusia, baik secara jasmani maupun rohani, akan terus berlangsung hingga manusia menghadap Allah SWT. Pada saat itu, setiap individu akan diproses dan diadili dengan seadil-adilnya.

Hal tersebut disampaikan dalam pengajian kitab Risalah Adabu Sulukil Murid yang berlangsung di Musala Riyadus Sholihin, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (31/7/2025).

Menurut beliau, perjalanan hidup manusia dimulai sejak berada di alam arwah, saat manusia masih dalam bentuk roh. Kemudian roh tersebut ditiupkan ke dalam janin di rahim ibu, memasuki fase yang dikenal sebagai alam ajinnah (alam kandungan), yang berlangsung selama kurang lebih sembilan bulan.

"Setelah itu, kita lahir dari kandungan ibu dan memasuki alam dunia. Di dunia ini kita menjalani proses kehidupan, dari bayi, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, hingga tua, lalu berakhir dengan kematian," terangnya.

Kematian, lanjut Kiai Zuhri, merupakan akhir dari kehidupan manusia di dunia, yang disebut sebagai al-qiyamah as-sughra atau kiamat kecil. "Kematian itu sebenarnya adalah kiamat, tetapi terjadi secara individual, maka disebut kiamat kecil," jelas beliau.

Ruh orang yang meninggal dunia, menurut beliau, tetap hidup dan berada di alam barzakh atau alam kubur. "Di sana, ruh bisa melihat kehidupan dunia sekaligus mulai menyaksikan gambaran akhirat. Keadaan ini berada di antara dunia dan akhirat, dan bisa berlangsung selama ribuan tahun sejak zaman Nabi Adam hingga kini," terangnya.

Kemudian akan datang kiamat kubra (kiamat besar), yang ditandai dengan hancurnya alam semesta serta matinya seluruh makhluk hidup. Peristiwa ini diawali dengan tiupan pertama sangkakala oleh Malaikat Israfil. Pada tiupan kedua, seluruh makhluk yang telah mati akan dibangkitkan kembali untuk menghadap Allah.

"Memang sulit bagi kita untuk membayangkannya sekarang. Tapi dalam Al-Qur’an dan hadis dijelaskan bahwa pada hari kebangkitan nanti, seluruh manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Di sanalah manusia akan diadili dan diproses hukum," dawuh beliau.

Lebih lanjut, Kiai Zuhri menyampaikan bahwa meskipun Allah Maha Mengetahui segala amal perbuatan manusia, Allah tetap memilih untuk memberikan pengadilan yang seadil-adilnya.

"Allah tidak bertindak semena-mena, hanya karena berkuasa, langsung memasukkan seseorang ke neraka tanpa proses. Di sinilah letak kebijakan Allah, semua makhluk akan diadili dengan seadil-adilnya," tambah beliau.

Selain itu, Kiai Zuhri mengingatkan bahwa setiap amal perbuatan manusia selama hidup di dunia pasti dicatat dan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Pada hari itu, mulut akan dikunci dan anggota tubuh lain akan bersaksi.

"Mulut mereka akan dikunci, dan yang berbicara adalah tangan serta kaki mereka. Mengapa mulut dikunci? Karena kalau dibiarkan berbicara, pasti akan berbohong. Maka yang bersaksi nanti adalah tangan dan kaki," tegas beliau.

Penulis
Moh. Dzikrillah
Editor
Ibrahim La Haris

Tags :