Dalam turnamen Liga Santri Nusantara (LSN) di musin kedua ini, peran Banser Nahdlatul Ulama tidak bisa dipandang sebelah mata. Utamanya di dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya turnamen.

Pada liga sebelumnya 2015 silam, diketahui memang saat pemain diganjar kartu merah pemain justru mencium tangan wasit untuk minta maaf

Delapan pondok pesantren berhasil mengantongi tiket menuju babak perempat final Liga Santri Nusantara (LSN) region Jawa Timur II, usai berlaga dalam babak penyisihan grup, yang berlangsung selama dua hari di Stadion Brawijaya, Kediri.

Menurut Helmy, pembukaan LSN Regional NTB II sangat meriah. Bahkan dirinya menilai NTB yang terbaik dari pembukaan yang pernah dihadirinya.

Pesantren dan sepak bola tidak bisa dipisahkan. Pesantren memiliki akar tradisi dengan sepak bola. Pilihan Menteri Pemuda dan Olahraga menggelar Liga Santri Nusantara (LSN) dianggap oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sudah tepat, dengan tujuan untuk memu

Hari kedua turnamen Liga Santri Nusantara regional Jatim II mempertemukan Pesantren Ringin Agung, Kediri melawan Pesantren nurul Ulum, di stadion Brawijaya Kediri, Kamis (25/8/2016).

Cak Imam juga mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW sebagai anjuran berolahraga. "Ajarilah anak-anakmu berenang dan memanah,"

Hal unik terjadi dalam turnamen Liga Santri Nusantara Regional Jatim II 2016 pertandingan yang mempertemukan kesebelasan PP. Mahrusiyah melawan PP. Darut Talibin di Stadion Brawijaya.

Liga Santri Nusantara (LSN) regional Jawa Timur II meliputi Kabupaten Ponorogo, Madiun, Pacitan, Trenggalek dan Magetan, dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi di Stadion Batoro Katong, Kamis (25/8/2016).

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi tiba di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Ia datang untuk membuka Liga Santri Nusantara regional 1. Kedatangan Imam Nahrawi, disambut ribuan santri dari berbagai pondok pesantren dari Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Madiu